1. Pembangunan Di bidang Mental Spiritual.
Dalam hal pembangunan mental dan Budi Pekerti masyarakat, pemerintah desa Dinas berkerja sama dengan desa Adat. Pembinaan-pembinaan dilaksanakan melalui berbagai jenis kegiatan seperti : Persantian, Sukaduka, Dharma Wecana, Porseni dan Pasraman, dan lain-lain. Diera sekarang ini sangat penting membangun mental Spiritual setiap anggota masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kwalitas Budi Pekerti masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Apabila pembinaan mental spiritual tidak mendapat perhatian maka cinderung akan menjadi pergeseran tata karma, pergeseran budaya, Adat dan lain-lain, sehingga hubungan harmonis antar Manusia dan Tuhan, hubungan Manusia dengan Manusia, dan Hubungan Manusia dengan Lingkungan akan semakin luntur.
Kesimpulanya konsep Tri Hita Karana tidak lagi menjadi landasan yang kuat dalam desa Adat.
2. Pembangunan Di Bidang Ekonomi
Kesetabilan ekonomi masyarakat sangat mempengaruhi dari kesetabilan pemerintahan desa, bila perekonomian masyarakat cukup baik dan stabil maka ketahana desa cukup terkendali, yang berarti gangguan terhadap kantibmas tidak akan terjadi sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman dalam melaksanakan pembangunan desa. Begitu pula sebaliknya bila perekonomian di masyarakat kocar-kacir maka akan berdampak pada meningkatnya gangguan terhadap kantibmas di masyarakat. Dan masyarakat sangat sulit untuk diajak membangun desa.
Dengan demikian pembangunan perekonomian sangat fital dan sangat perlu mendapat perhatian serius. Peningkatan perekonomian masyarakat dapat diawali dari pembinaan-pembinaan kepada para petani dalam menggelola tanahnya dengan menerapkan pola Panca Usaha Tani. Menciptakan lapangan kerja baru yang dapat memebantu menambah penghasilan sampingan kepala masyarakat, baik berupa home industri, bentuk kelompok-kelompok tani, membentuk kelompok-kelompok wanita tani, dan dan mencari celah lain seperti kerajinan yang memepunyai prospek pemasaran yang lebih baik.
Dengan cara demikian kemungkinan untuk menambah pendapatan cinderung meningkat, disisi lain kesibukan bertambah berarti pendapatan pasti bertambah pula. Di sisi lain juga dapat menekan maraknya perjudian, karena kesibukan masyarakat sudah diarahkan kepada kesibukan yang dapat membantu meningkatkan prekonomian masyarakat.
3. Pembangunan Dibidang Pendidikan
Peningkatan sumber daya manusia (SMD) secara formal adalah melalui meningkatkan pembangunan dibidang pendidikan, membangun atau menyediakan prasarana dan sarana pendidikan,baik dari tinggkat TK, SD, SLTP, SLTA bahkan kalau bisa sampai perguruan tinggi. Secara non formal dapat melalui khusus-khusus, pelatihan-pelatihan dan ceramah-ceramah.
Meskipun seperti uraian kami di atas bahwa masalah pendidikan dapat dikatagorikan cukup, namun masih perlu di tingkatkan, sebab kalau dilihat besarnya jumlah penduduk masih perlu meningkatkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
Misalnya saja tamat sekolah dasar masih banyak yang berhenti, tamatan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) juga masih banyak yang mentok, termasuk juga tamatan SLTA Selanjutnya tinggal di rumah (nganggur). Secara umum minat untuk melanjutkan ketingkat jenjang pendidikan yang lebih tinggi masih sangat kecil, semua itu bukan saja karena ekonomi tetapi motifasi yang kurang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembangunan dibidang pendidikan perlu lebih dipacu ke jenjang yang lebih tinggi, sebab tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
LAMPIRAN :
KEPENGURUSAN DESA
I. BADAN PERWAKILAN DESA (BPD)
1. KETUA : NYOMAN WITA, S.Pd
2. WAKIL KETUA : PUTU KAJENG
3. SEKRETARIS : KETUT JASI
4. ANGGOTA : 1. NYOMAN SUARDIKA
2. PUTU SUPADA
3. KETUT ASKARA
4. GEDE SIKA
5. PUTU MUDIARSA
6. GEDE REJASA
7. KETUT NGARTINA
8. PUTU MANGKU ARSANA
II. LEMBAGA PEMERDAYAAN MASYARAKAT (LPM)
1. KETUA : GEDE WIJAYA PUTRA, S.P.d
2. SEKRETARIS : LUH WIDIASTUTI
3. BENDAHARA : KADEK REDIASA
4. ANGGOTA :
1. DRS.KETUT SUMERTA YASA
2. GEDE ARNAYA UDIANA
3. KETUT MENDRA
4. WAYAN RANCA
5. WAYAN DIARKA
6. WAYAN SUWENTEN
7. KETUT ARTIASA
8. GEDEMUDITA
9. KETUT SUKRADA
10. GEDE WENTEN
11. KETUT DARMIKA
12. LULUK TRININGSIH
13. WAYAN DASTRA
14. MADE ARTANA
15. KETUT DARSANA,A.MA Pd
16. GEDE SUASTIKA
III. LIMAS
1. KASATGAS HANGSIP : KETUT MUSTRA
2. DANTON I : WAYAN SEBITA
3. DANTON II : MADE ASTIKA
4. ANGGOTA :
1. PUTU MANDIASA 2. PUTU SUKERTIA
3. WAYAN DARMA
4. KETUT WARTAWAN
5. KADEK BUDIARSA
6. KOMANG WARTIASA
7. KADEK SADRA
8. GEDE SOMEYASA
9. PUTU ARIASA
10. GEDE SANTIASA
11. KETUT MEREDAYE
12. KETUT ARTANA
13. KADEK YASA
14. PUTU NYENENG
15. WAYAN SUMADRA
16. WAYAN PASEK
17. KETUT SIRNA
18. MADE MENDRA
19. PUTU RAKA
20. WAYAN RETIASA
21. WAYAN BUDAYASA
22. KETUT BUDAYASA
23. KETUT SARINA
24. KETUT RAUH
25. MADE TIKA
26. KOMANG KARMIASA
27. KETUT KERATA
28. KETUT SEDIA
29. WAYAN SEMEN
30. GEDE SIKA
31. KOMANG MUSTIKA
32. MADE WARDANA
33. KOMANG KARSA
34. KETUT SUARDANA
35. KETUT ARSANA
36. KOMANG MASTIKA
37. NYOMAN SUBANDA
38. MADE RAI
39. KETUT MASAYANG
40. MADE SORE
41. KOMANG SUKRASA
42. KETUT MANCA
43. MADE WENTEN
44. KETUT MERTA
45. WAYAN SANDI
46. WAYAN SARNA
47. KETUT MIYASA
48. GEDE DANA
49. PUTU MUDIARSANA
50. PUTU ATOM
51. KETUT SELAMAT
52. KOMANG TISNA
53. KOMANG SUSIANA