PROFIL

Profil desa selat,kec.sukasada PDF Cetak E-mail
  
LAMBANG DESA SELAT

KETERANGAN GAMBAR
1. SWASTIKA                                        : Lambang Agama Hindu
2. PADI                                                 : Lambang Kemakmuran
3. KAPAS                                             : Lambang kesejahteraan
4. BAJRA                                              : Lambang kesucian
5. BANTEN                                           : Lambang Sarana Upakara-Upacara
6. KERIS DAN TOMBAK                        : Lambang Senjata Tradisional
7. SARKOPAGUS                                 : Lambang Bukti Peradaban Purbakala
8. PITA                                                 : Lambang Lengkung tata Surya
9. BINGKAI SEGI LIMA                          : Lambang Panca Sila dan Panca Srada

KETERANGAN WARNA
1.      SWATIKA                              : Berwarna Hitam
2.      WARNA DASAR                    : Berwarna Biru Langit
3.      PADI                                     : Berwarna Kuning Emas serat Hitam
4.      KAPAS                                  : Berwarna Putih Serat Hitam
5.      KERIS DAN TOMBAK            : Berwarna Hitam
6.      BAJRA                                  : Berwarna Kuning Emas
7.      BANTEN                               : Berwarna – warni
8.      SARKOPAGUS                     : Berwarna Coklat Tua
9.      DAUN KAPAS                       : Berwarna Hijau
10.   NAMA DESA                          : Warna Dasar Putih Tulisan Hitam
11.   BINGKAI SEGI LIMA               : Berwarna Hitam



ARTI DAN PILOSOFIS LAMBANG DESA SELAT
Jumlah komponen Lambang Desa Selat yaitu 9 ( Sembilan ) adalah sebagai angka terbesar dalam urutanya, ini dapat diartikan melambangkan sembilan penjuru putaran mata angina. Secara Pilosofis dapat pula diartikan bahwa pemimpin harus dapat memandang kesegala penjuru agar dapat mengetahui sekecil apapun permasalahan yang terjadi dan apa yang harus diperbuat oleh seorang pemimpin untuk kepentingan masyarakat serta masa depan desa yang lebih baik.

Kemudian arti dari pilosofis masing-masing komponen adalah menunjukan tiga nasa yang selalu akan dilalui oleh setiap kehidupan di dunia, yaitu : Masa Lampau, Masa Sekarang, dan Masa yang akan Datang. Dengan demikian berdasarkan peninggalan-peninggalan sejarah yang ada keadaan desa selat dapat di gambarkan sebagai berikut :

1.      Dimasa lampau di Desa Selat telat terjadi kehidupan dan peradaban manusia Purba, ini terbukti dengan adanya peninggalan beberapa buah Sarkofagus. Kemudian sejak zaman Pra Sejarah manusia sudah mengenal atau percaya dengan adanya Tuhan dan meyakini bahwa semua yang ada di Bumi ini ada yang menciptakan (sebab yang menjadikanya). Keyakinan seperti itu di sebut Agama. Seperti yang dianut oleh masyarakat sekarang yaitu Agama Hindu dengan Lambang “SWASTIKA”. Dalam kehidupan sehari-hari manusia perlu alat Bantu untuk bisa mendapatkan sesuatu dan untuk membela diri sendiri dari serangan musuh. Alat yang dipergunakan pada saat itu adalah alat atau senjata tradisional berupa Keris dan Tombak.
2.      Dimasa sekarang ini manusia masih perlu lebih mendekatkan diri dengan Sang Pencipta, tapi karena pengaruh Zaman serta kebutuhan hidup yang semakin berat dan cukup menyibukan, maka manusia tidak lagi dapat melaksanakan secara spisifik ajaran Catur Asrama. Namun untuk dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan Tuhan (Hyang Pencita) dilaksanakan dengan cara menggunakan sarana berupa “Banten atau sesajen”, baik pelaksanaan setiap harinya maupun pada saat-saat tertentu.
3.      Dalam kehidupan bermasyarakat Pemerintah bersama masyarakat mempunyai tujuan untuk menuju masa depan yang lebih baik, yaitu Masyarakat Adil dan Makmur yang di lambangkan dengan gambar “Padi dan Kapas”.
4.      Selama berabad-abad dunia ini selalu berputar . Perputaran  inilah yang menyebabkan terjadinya perubahan siang dan malam serta tidak jarang memberi pertanda baik dan buruknya keadaan alam berserta isinya, ini yang berkaitan dengan Perputaran Tata Surya yang terbentang dengan segala pelanet-pelanetnya digambarkan dalam lambing Desa dengan Pita yang bertuliskan Motto “ SURA DIRA JAYANINGRAT DENING PANGASTUTI” yang mempunyai arti bahwa : Keangkara Murkaan di muka bumi ini akan Hancur Karena Puja Astawa.
Yang penting kita renungkan bersama sebagai warga masyarakat yang berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sebagai umat Hindu dengan berdasarkan Panca Sradha dengan ajaran menuju masa depan yang lebih baik.